Pemilu 2009


MARI KITA SUKSESKAN PEMILU 2009

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH RINGKAS SYEKH TAMBUH

Gambar
SEJARAH RINGKAS SYEKH TAMBUH ALY BIN SYEKH BAQIR ALFARISI RA PENYEBAR AGAMA ISLAM DI CONDRO PASIRIAN LUMAJANG JAWA TIMUR - INDONESIA NARA SUMBER : K.H. MACHIN (PASIRIAN), K.H.M RIDWAN (PASIRIAN), K.H. M TABRANI (TEMPEH), K.H.M MASHRAF (KUNIR), USTADZ AL HABIB ALY BEN MOHAMMAD/SYIHABUDDIN BEN ALWY, LUMAJANG.- TUJUAN : Mengenang dan menghormati jasa-jasa Ulama’ penyebar Agama Islam sehingga masyarakat terbebas dari kemusyrikan dan kegelapan serta mewarisi nilai – nilai luhur dari beliau serta mewariskannya pada anak cucu sampai hari kiamat mudah-mudahan dapat sawab dan berkah beliau itu dunia akhirat. Beliau adalah SYEKH TAMBUH ALY BEN SYEKHBAQIR (SYEKH SUBAKIR) bin Abdulloh bin Aly bin Ahmad bin Aly bin Ahmad bin Abdulloh bin Ahmad bin Muhammad bin Ahmad bin Aly bin Abubakar bin Salman bin Hasyim bin Ahmad bin Badrudin bin Barkatulloh bin Syafiq bin Badrudin bin Omar bin Aly bin Salman Alfarisiy Asshohabi Rodliyallohu anhu waanhum ajmain. Beliau dilahirkan tanggal 20 Romdlon 787 H.
Baca selengkapnya

Sejarah Singkat MTs. Salafiyah

Gambar
MTs.Salafiyah merupakan madrasah yang berada di 3,5 km pantai selatan desa Pandanwangi, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur Indonesia. Madrasah kami berdiri th 1992 oleh Yayasan Pendidikan Sosial Salafiyah dengan melibatkan LP. maarif Kabupaten Lumajang yang sebagai motivator sekaligus sebagai dewan pembimbing madrasah kami. Madrasah kami didirikan dengan tujuan disamping menampung jenjang madrasah ibtidaiyah kami, juga untuk memberikan kesempatan bagi mereka yang tamatan Sekolah Dasar sekitar untuk melanjutkan ke jenjang SLTP/MTs, yakni Sekolah/Madrasah yang bernafaskan Islam yang. Dari waktu ke waktu perkembangan madrasah kami bersaing dengan tiga madrsah tsanawiyah yang juga berada tak jauh dari lokasi madrasah kami ,yang dua mts. tergolong satu desa dengan pandanwangi sedang yang satunya lagi masuk desa pandanarum (tetangga desa). Sehingga dengan demikian sampai saat ini tak satupun di antara madrasah-madrasah tersebut yang memiliki jumlah murid lebih dari 150 siswa.
Baca selengkapnya